Selama 2 jam perjalanan dari Siem reap menuju Poipet yang sangat menyiksa pantat ini akhirnya sudah berakhir. Tibalah bus yang kami tumpangi di border Kamboja. Dengan santainya crew kabin bus #ceileecrewkabin memberikan pita merah kepada seluruh penumpang kecuali aku dan Arif
" yaah kok gak dapet pita ya? "
" yaah kok gak dapet pita ya? "
Dengan lugunya aku minta pita merah itu ke abang kenek #lahtadicrewkabin . Ternyata pita merah itu penanda untuk penumpang yang bakal melanjutkan perjalanan ke Bangkok dengan perusahaan bus yang sama. Sementara kami hanya membeli tiket untuk perjalanan sampai border saja, ya maklum demi menghemat pengeluaran kami memutuskan untuk naik kereta dari Aranyaprathet menuju Bangkok. ini tidak adil, ini diskriminasi! *kriik*
Setalah itu semua penumpang langsung turun dari bus dan menuju border imigrasi dari Kamboja yang sekilas seperti ruang tunggu puskesmas dekat rumah. Saat itu sudah enggak ada lagi pohon yang berdiri di tengah kantor border imigrasi Kamboja yang terkenal seantero bumi ini. Tidak mengantri cukup lama, kami pun selesai mengotori passport dengan cap keluar Kamboja sambil berjalan melewati perbatasan yang dikelilingi oleh casino casino super mewah. Rasanya ingin sekali masuk dan ikut main judi dengan harapan dapat duit ribuan dolar buat foya foya di Bangkok nanti, hahaha
Saat kami sampai di border Thailand, terlihat sekali perbedaan mencolok dari 2 border negara ini. Seolah menjelaskan tahta dari 2 negara serumpun ini. Border Thailand yang besar dan juga mewah ini ternyata tak seperti ekspektasi aku, entah karena jam sibuk atau petugas imgrasinya yang lelet, kami harus mengantri berjam jam untuk bisa masuk secara resmi ke negara Thailand. Karena imigrasi yang lama, kami terpaksa meninggalkan sholat jumat dan hampir saja ketinggalan kereta menuju Bangkok!